EHC UIN MKS Headline Animator

Senin, 20 September 2010

SUMBER DAN PENYEBARAN POLUSI PARTIKEL

Industri adalah sumber utama dari polusi. Pakta Clean Air tahun 1970, direvisi tahun 1990, telah berhasil mengurangi beberapa emisi di ruang terbuka; namun ancaman polutan seseorang mungkin lebih besar berada di dalam ruangan dibandingkan di ruang terbuka.Sebagai contoh, cat kuku melepaskan lebih banyak formaldehida / formalin (H2CO) dibandingkan dengan papan kayu yang umum digunakan di konstruksi bangunan di amerika. Formaldehida adalah sebuah senyawa organik yang volatil (SOV), dan umum digunakan sebagai pembersih lantai dan bahan pelapis.Benzen (C6H6), sebuah SOV lainnya adalah bahan karsinogen. Seorang peneliti dari Environmental Protection Agency Amerika, Lance A. Wallace mengidentifikasi sumber dari semua emisi benzen dan membandingkannya dengan sumber-sumber benzen yang umumnya masyarakat hirup. Hasil yang ditunjukkan oleh grafik dibawah mengindikasikan bahwa 45% dari pendedahan masyarakat Amerika terhadap benzen berasal dari kegiatan merokok, baik aktif dan pasif. Namun asap tembakau hanya bernilai 0,1% dari emisi total. Selain itu, otomotif adalah penyumbang terbesar dari benzen yang berada di atmosfer (82%), namun benzen yang berasal dari sumber ini hanya 36% dari pendedahan seorang individu terhadap benzen di Amerika.

Dalam kata lain, jika semua emisi benzen dikurangi di atmosfer maka dampaknya terhadap pendedahan seseorang terhadap benzen jauh lebih kecil dibandingkan bila mengurangi kegiatan merokok. Jadi secara ironis, bila ingin menyelamatkan diri maka bukan asap kendaraan lah yang perlu dikurangi, tetapi mengurangi dan menghilangkan kegiatan merokok.
Pendedahan terhadap bahan kimia toksik lainnya cenderung disebabkan produk-produk dalam ruangan. Sebagai contoh, penyemprot ruangan, obat nyamuk, dan karbol adalah sumber paradiklorobenzen (C6H4Cl2), yang digolongkan sebagai SOV dan karsinogen. Pendedahan terhadap pestisida lebih sering terjadi di dalam ruangan dibandingkan di ruang terbuka. Contoh lain SOV adalah tetrakloroetilen (C2Cl4), digunakan sebagai bahan pembersih dalam pencucian pakaian dengan metode dry-clean. Pemanggang dan alat dapur lain yang tidak diset dengan baik dapat melepaskan karbon monoksida di dalam rumah.
Divisi Seattle dari American Lung Asssociation mensponsori sebuah program bernama "Master Home Environmentalists", dimana sukarelawan terlatih menolong para warga untuk mengkontrol bahan kimia di dalam rumah. Program ini telah menolong para penderita asma untuk menghilangkan polutan dalam ruangan.
Salah satu penyumbang terbesar polutan dalam ruangan adalah pembersihan karpet, karena ini mengumpulkan beberapa senyawa kimia yang masuk ke dalam rumah. Seorang anak memiliki tingkat dedah terhadap kadmium, timbal, bifenil terpoliklorinasi dan logam lainnya berasal dari pembersihan karpet. Debu juga merupakan masalah kesehatan, terutama partikel-partikel dengan ukuran 10 mikron dan yang lebih kecil.
Banyak sumber polutan rumah tangga dapat dikontrol bahkan dihilangkan. Hal sederhana seperti menggunakan karpet di depan pintu dapat mengurangi senyawa-senyawa kimia berbahaya yang dapat masuk ke dalam rumah. Tips lainnya adalah hilangkan penyemprot ruangan dan sumber lain paradiklorobenzen. Jangan menyimpan bensin di ruangan bawah tanah. Gunakan penyedot debu yang baik untuk pembersihan karpet
Mekanisme Perpindahan / Penyebaran Polutan
Pada saat aliran udara benar-benar lambat dan tenang, seperti umumnya terjadi pada malam / pagi hari, partikel-partikel polutan akan dengan mudah menempel di benda-benda sekitarnya. Jika partikel polutan tidak memiliki panas yang cukup, maka polutan tersebut akan terbawa oleh proses konveksi termal angin natural. Jika partikel polutan memiliki panas yang agak tinggi, polutan dapat tersebar lebih tinggi sesuai dengan kandungan panas yang dimilikinya.
Proses lain yang penting adalah fumigasi, dimana proses ini diawali dengan berkumpulnya partikel polutan dibawah lapisan udara stabil (beberapa ratus meter diatas bumi) pada malam hari. Ketika pagi harinya sinar matahari mulai menghangatkan udara diatas permukaan bumi, proses konveksi termal mulai terjadi dan ini menyebabkan timbulnya aliran udara dari yang lebih tinggi ke permukaan bumi diikuti dengan partikel polutan yang juga turun dengan cepat.
Awan, adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada penyebaran polutan. Ketika partikel polutan berdifusi di udara yang cerah (tanpa awan), polutan berpindah / mengalir pada kesetimbangannya dengan ketinggian rata-rata tertentu (sesuai engan prinsip buoyancy). Tapi, jika polutan tersebut melintasi awan dan bercampur dengannya, maka polutan mungkin tersebar ke tempat yang lebih jauh bersama awan atau sebaliknya mengalami fumigasi karena tingkat polusinya begitu tinggi.
Karena itulah polusi dari cerobong pabrik dapat terjadi begitu tinggi pada suatu hari, dan hampir tak terdeteksi pada hari lainnya, sekalipun laju aliran gas-buang cerobong tetap sama. Begitupula efek polusi cerobong pabrik saat disinari matahari, polutan lebih tersebar luas pada aliran angin tenang dibanding aliran angin kuat.
Kuantitas yang dapat digunakan untuk menganalisis proses polusi adalah, frekuensi kejadian polusi dari satu arah angin pada suatu keadaan angin (aliran tenang atau aliran kuat) dan frekuensi terjadinya aliran angin tenang dengan aliran kuat pada suatu kawasan, pada arah angin yang mana frekuensinya tertinggi.
Berbagai studi yang membahas dinamika dan karakteristik partikel partikel berukuran kecil yang tersuspensi di dalam sistem udara atmosfir telah menjadi suatu hal yang penting, karena besarnya efek masalah polusi udara dan adanya keinginan yang besar untuk mengontrol emisinya. Jenis partikel yang biasa tersuspensi di dalam udara atmofir dapat berasal dari asap gas buang, debu, butiran kabut dan lain lain, dan pada umumnya partikel tersebut mempunyai ukuran yang bervariasi dari mulai mikron atau mikrometer diameternya sampai beberapa puluh mikron. Namun demikian pada umumnya yang termasuk golongan partikel berukuran kecil di dalam sistem udara atmosfir adalah yang berdiameter rata rata lebih kecil dari 5 mikron.
Dari segi kronologis, umumnya partikel atmosfir terdiri dari partikel primer, di mana bentuknya telah final, dan partikel sekunder. Partikel sekunder biasanya terbentuk dari interaksi yang berupa reaksi kimia atau kondensasi dari beberapa jenis partikel primer. Partikel sekunder umumnya berukuran lebih kecil, dan cenderung tersuspensi di dalam udara atmosfir untuk jangka waktu yang cukup panjang.
Kumpulan partikel yang biasa terdapat di udara atmosfir mempunyai beberapa bentuk dan karakteristiknya berbeda-beda. Bentuk yang pertama adalah mists, yaitu berupa tetesan tetesan cair yang terbentuk dari proses kondensasi uap air atau dapat pula berasal dari dispersi aerosol. Kebanyakan partikel dalam bentuk ini berukuran lebih besar dari 5 mikron, dan apabila konsentrasinya tinggi biasa disebut fog. Bentuk yang lainnya adalah dust (asap), yang berupa dispersi aerosol padat yang berasal dari sumber alam atau dari buangan proses industri. Ukuran partikelnya bervariasi dari beberapa mikron sampai dengan ratusan mikron. Kemudian smoke, yang umumnya berupa partikel partikel padat dan cair yang berasal dari proses kondensasi uap air jenuh. Sedangkan fumes adalah jenis asap yang berasal dari gas sisa pembakaran, termasuk kondensasi unsur logam ataupun dari uap oksida logam.
Pada kondisi standar di dalam sistem udara atmosfir biasanya terdapat beberapa daerah ukuran partikel, yaitu regime molekul bebas di mana ukuran partikelnya lebih kecil dari 0,01 mikron, regime transisi dengan ukuran partikel antara 0,01 mikron sampai dengan 0,4 mikron, regime aliran slip dengan ukuran partikelnya lebih besar dari 0,4 mikron, dan regime kontinuum dengan ukuran partikelnya lebih besar dari 1,3 mikron.
Di dalam sistem tersebut gerak relatif antara partikel dengan molekul molekul udara biasanya cukup kecil, dan kecepatan aliran udaranya biasanya di bawah kecepatan akustik (340 m/s). Pada kondisi tersebut udara dapat dianggap inkompresibel. Selain itu massa jenis dan komposisinya juga dapat dianggap konstan (udara isotropik). Oleh karena itu partikel partikel berukuran kecil di dalam udara atmosfir umumnya mempunyai bilangan Mach lebih kecil dari satu dan bilangan Reynolds partikelnya kecil sekali.
Migrasi kumpulan partikel di dalam sistem udara atmosfir selalu dipengaruhi oleh gaya gaya luar, yakni gaya tahanan terhadap fluida, dan interaksi di antara keduanya. Apabila gaya gravitasi (bouyancy force) yang bekerja pada partikel lebih dominan maka mekanisme migrasi partikelnya biasa disebut sedimentasi. Sedangkan apabila medan elektrostatisnya dominan maka migrasi partikelnya disebut elektrophoresis. Di dalam sistem udara atmosfir sering muncul adanya gradien temperatur yang menyebabkan migrasi partikel dipercepat oleh gaya thermophoresis yang membombardir partikel berukuran kecil untuk bermigrasi ke daerah yang bertemperatur lebih rendah.

1 komentar:

Terima kasih atas kunjungannya. Salam Hijau Indonesia

Gadis Bandung Membuat Kompos Dari Sampah Kota; Info detail sms +62-85215497331

Masalah Sampah Di Indonesia

Selamatkan Bumi Kita

javascript:void(0)

Anthurium Jenmanii; Sang Raja Anthurium Daun

Pesona Anthurium Gelombang Cinta

Hijaukan Hati Anda

“Jika ingin panen satu musim, maka tanamlah biji-bijian, jika ingin panen setiap tahun maka tanamlah pohon-pohonan, jika ingin panen sepanjang tahun maka didiklah yang menanam (manusianya)”

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah
Bermasalahnya Pengelolaan sampah kota di Indonesia bukan sekedar karena keterbatasan teknis-teknologis dan ekonomis. Masalah lebih karena budaya, kebiasaan lama, perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap sampah yang tidak proporsional dan memang harus diubah. Gerakan Indonesia Hijau berusaha menjalin komunikasi dengan peminat dan pelaku pengelolaan sampah kota menjadi Barang Bermanfaat atau menjadi bahan baku produksi lanjutan, Akhirnya sampah akan bermanfaat dan berhasil guna. Karena rumah tangga yang baik dan hebat adalah yang memanfaatkan kembali sampahnya. Sampah adalah sahabat, sampah adalah berkah. Mari kelola sampah dengan Bijak...Amin

Reuters: Food Crisis

Jutaan eBook AsrulHoeseinBrother ada di SINI...mau, KLIK saja