EHC UIN MKS Headline Animator

Rabu, 10 November 2010

Aplikasi Gramafert Pada Tanaman Hias

Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert® Pupuk Kompos Cair (PKC) Gramafert adalah cairan yang dihasilkan dalam proses pengomposan (dekomposisi) secara aerob (aerasi maksimal) dalam komposter Bio Phoskko dengan menggunakan aktivator Green Phoskko (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp). Produk ini merupakan hasil sampingan dari kompos padat dalam dekomposisi menggunakan komposter. Dengan demikian, secara ekonomi, dihasilkan dengan biaya murah dan oleh karenanya disajikan kepada pelanggan dengan harga bersaing.Aplikasinya pada pemupukan tanaman sangat praktis dan ekonomis. cukup dicampur dengan air sebanyak 10 sampai 20 x dibanding bahan ( biang pupuk kompos cair dalam setiap botol ini). Tatacara aplikasinya, semprotkan pada akar, batang, dan maupun daun. Sebagaimana diketahui, dalam jumlah terbatas, tanaman mengambil unsur hara (nutrisi atau makanan) melalui proses respirasi, stomata daun dan batang. Pupuk ini anti polusi (tidak berefek samping kimiawi) karena terbuat dari bahan sampah organik. Cocok digunakan pada tanaman bunga, buah, sayuran maupun tanaman pangan seperti jagung, serealia, padi dan kacang. Pupuk Kompos Cair (PKC) mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat diperlukan semua tanaman dan memang mutlak diperlukan dalam implementasi pertanian organik.
Keadaan tanah pertanian yang secara umum telah mengalami kejenuhan akan unsur pupuk , selain memiliki masalah pengerasan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, masalah lain yang patut diperhatikan di Indoneia adalah indikasi proses pemiskinan atau pengurangan kandungan 10 jenis unsur hara meliputi makro sekunder yaitu Ca, S dan Mg (3 unsur hara makro sekunder) serta unsur hara mikro seperti Fe, Na, Zn, Cu, Mn, B dan Cl (7 jenis unsur). Seperti diketahui saat ini (Journal ilmiah soil science,1998) dari sekian banyak unsur yang ada di dalam tanah dan alam, semua jenis tanaman memmerlukan secara mutlak (atau dengan kata lain harus tersedia atau tidak boleh tidak ) 13 unsur hara untuk keperluan proses pertumbuhan dan perkembangannya - yang sering dikenal dengan nama unsur hara essensial. Unsur hara ini diperlukan dalam jumlah yang berbeda satu sama lain yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi unsur hara makro ( 6 jenis ) yang dibutuhkan dalam jumlah lebih banyak (unsur N, P, K, Ca, S dan Mg) dan unsur hara mikro (7 jenis) yang dibutuhkan jumlah sangat sedikit (Unsur Fe, Na, Zn, Mn, B, Cu dan Cl).
Keadaan ekonomi petani- yang terbatas pendapatannya, seringkali menjadi penyebab kurangnya asupan 13 hara essensial ini secara lengkap. Tanah pertanian, dalam jangka lama, digerus untuk k memproduksi pangan dan proses bertumbuhnya aneka tanaman. Atas dasar demikian, tanah pertanian memerlukan segera asupan 13 unsur hara essensial diatas. Salah satunya, produk dengan kandungan 13 unsur hara essensial tersebut, dapat dilakukan oleh Gramafert –Pupuk Kompos Cair (PKC).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya. Salam Hijau Indonesia

Gadis Bandung Membuat Kompos Dari Sampah Kota; Info detail sms +62-85215497331

Masalah Sampah Di Indonesia

Selamatkan Bumi Kita

javascript:void(0)

Anthurium Jenmanii; Sang Raja Anthurium Daun

Pesona Anthurium Gelombang Cinta

Hijaukan Hati Anda

“Jika ingin panen satu musim, maka tanamlah biji-bijian, jika ingin panen setiap tahun maka tanamlah pohon-pohonan, jika ingin panen sepanjang tahun maka didiklah yang menanam (manusianya)”

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah
Bermasalahnya Pengelolaan sampah kota di Indonesia bukan sekedar karena keterbatasan teknis-teknologis dan ekonomis. Masalah lebih karena budaya, kebiasaan lama, perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap sampah yang tidak proporsional dan memang harus diubah. Gerakan Indonesia Hijau berusaha menjalin komunikasi dengan peminat dan pelaku pengelolaan sampah kota menjadi Barang Bermanfaat atau menjadi bahan baku produksi lanjutan, Akhirnya sampah akan bermanfaat dan berhasil guna. Karena rumah tangga yang baik dan hebat adalah yang memanfaatkan kembali sampahnya. Sampah adalah sahabat, sampah adalah berkah. Mari kelola sampah dengan Bijak...Amin

Reuters: Food Crisis

Jutaan eBook AsrulHoeseinBrother ada di SINI...mau, KLIK saja