EHC UIN MKS Headline Animator

Rabu, 10 November 2010

Mengolah Sampah Rumah Secara Mandiri

Sesaat diciptakan Komposter Elektrik Bio Phoskko, datanglah berkunjung Walikota Bandung ke BBI-MarkNet di Batam. Di saat itu, komposter hasil rakitan aneka spare part buatan Jepang dan Bandung - yang diproduksi di Batam- dipajang dan mendapat perhatian kalangan wartawan. Bagi Batam, dengan kondisi tanah mengandung bauksit dan terkatagori jenis Podsolik Merah Kuning (PMK)- yang kering, kehadiran mesin pembuat kompos yang praktis tentu sangat didambakan. Dengan adanya komposter elektrik pada harga yang terjangkau, kini rumah tangga di Batam dapat mengolah sampah dapur dan sisa makanannya dengan hanya 10 menit saja. Diperolehnya kompos dan pupuk organik cair, bagi warga Batam yang mau mengolah sampah rumahnya secara mandiri, sangatlah berarti jika mengingat harga kompos Rp 7.900/kg dan harga pupuk kompos cair Rp 40.000,-/ botol 500 ml atau 5 kali lipat lebih dibanding harga kompos di Jawa. Tentu saja dengan itu akan mendorong makin banyaknya rumah di Batam yang terik untuk memiliki taman pekarangan. Dan, itu berarti juga penghematan baru atas biaya AC, karena rumah dengan banyak tanaman jadi nyaman dan teduh.

Komposter Elektrik KE-100L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya. Salam Hijau Indonesia

Gadis Bandung Membuat Kompos Dari Sampah Kota; Info detail sms +62-85215497331

Masalah Sampah Di Indonesia

Selamatkan Bumi Kita

javascript:void(0)

Anthurium Jenmanii; Sang Raja Anthurium Daun

Pesona Anthurium Gelombang Cinta

Hijaukan Hati Anda

“Jika ingin panen satu musim, maka tanamlah biji-bijian, jika ingin panen setiap tahun maka tanamlah pohon-pohonan, jika ingin panen sepanjang tahun maka didiklah yang menanam (manusianya)”

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah
Bermasalahnya Pengelolaan sampah kota di Indonesia bukan sekedar karena keterbatasan teknis-teknologis dan ekonomis. Masalah lebih karena budaya, kebiasaan lama, perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap sampah yang tidak proporsional dan memang harus diubah. Gerakan Indonesia Hijau berusaha menjalin komunikasi dengan peminat dan pelaku pengelolaan sampah kota menjadi Barang Bermanfaat atau menjadi bahan baku produksi lanjutan, Akhirnya sampah akan bermanfaat dan berhasil guna. Karena rumah tangga yang baik dan hebat adalah yang memanfaatkan kembali sampahnya. Sampah adalah sahabat, sampah adalah berkah. Mari kelola sampah dengan Bijak...Amin

Reuters: Food Crisis

Jutaan eBook AsrulHoeseinBrother ada di SINI...mau, KLIK saja