Membangun kultur bersama untuk perbaikan lingkungan melalui pengelolaan isu-isu perbaikan lingkungan dan mewujudkannya dalam aksi nyata di tataran kampus
Sesaat diciptakan Komposter Elektrik Bio Phoskko, datanglah berkunjung Walikota Bandung ke BBI-MarkNet di Batam. Di saat itu, komposter hasil rakitan aneka spare part buatan Jepang dan Bandung - yang diproduksi di Batam- dipajang dan mendapat perhatian kalangan wartawan. Bagi Batam, dengan kondisi tanah mengandung bauksit dan terkatagori jenis Podsolik Merah Kuning (PMK)- yang kering, kehadiran mesin pembuat kompos yang praktis tentu sangat didambakan. Dengan adanya komposter elektrik pada harga yang terjangkau, kini rumah tangga di Batam dapat mengolah sampah dapur dan sisa makanannya dengan hanya 10 menit saja. Diperolehnya kompos dan pupuk organik cair, bagi warga Batam yang mau mengolah sampah rumahnya secara mandiri, sangatlah berarti jika mengingat harga kompos Rp 7.900/kg dan harga pupuk kompos cair Rp 40.000,-/ botol 500 ml atau 5 kali lipat lebih dibanding harga kompos di Jawa. Tentu saja dengan itu akan mendorong makin banyaknya rumah di Batam yang terik untuk memiliki taman pekarangan. Dan, itu berarti juga penghematan baru atas biaya AC, karena rumah dengan banyak tanaman jadi nyaman dan teduh.
Komposter Elektrik KE-100L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya. Salam Hijau Indonesia
Gadis Bandung Membuat Kompos Dari Sampah Kota; Info detail sms +62-85215497331
Masalah Sampah Di Indonesia
Selamatkan Bumi Kita
javascript:void(0)
Anthurium Jenmanii; Sang Raja Anthurium Daun
Pesona Anthurium Gelombang Cinta
Hijaukan Hati Anda
“Jika ingin panen satu musim, maka tanamlah biji-bijian, jika ingin panen setiap tahun maka tanamlah pohon-pohonan, jika ingin panen sepanjang tahun maka didiklah yang menanam (manusianya)”
Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah
Bermasalahnya Pengelolaan sampah kota di Indonesia bukan sekedar karena keterbatasan teknis-teknologis dan ekonomis. Masalah lebih karena budaya, kebiasaan lama, perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap sampah yang tidak proporsional dan memang harus diubah. Gerakan Indonesia Hijau berusaha menjalin komunikasi dengan peminat dan pelaku pengelolaan sampah kota menjadi Barang Bermanfaat atau menjadi bahan baku produksi lanjutan, Akhirnya sampah akan bermanfaat dan berhasil guna. Karena rumah tangga yang baik dan hebat adalah yang memanfaatkan kembali sampahnya. Sampah adalah sahabat, sampah adalah berkah. Mari kelola sampah dengan Bijak...Amin
Reuters: Food Crisis
Jutaan eBook AsrulHoeseinBrother ada di SINI...mau, KLIK saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya. Salam Hijau Indonesia