EHC UIN MKS Headline Animator

Selasa, 09 November 2010

Merobah Masalah Menjadi Berkah

Video Sampah ( Part 01) : Merobah Masalah Menjadi Berkah
Akumulasi sampah kota- sebagaimana kita ketahui, berasal dari keluaran unit terkecil penghasil sampah yang saat ini belum mampu mendayagunakannya, yakni rumah tangga. Sampah - pada level rumah tangga- masih diposisikan masyarakat Indonesia - sebagai material yang harus dibuang dan belum dianggap suatu sumberdaya - adalah pemicu awal lahirnya masalah sampah kota. Persepsi masyarakat urban- yang kini mendominasi populasi suatu kota Indonesia, memang tidak pernah menghadapi masalah sampah di daerah asalnya. Perilaku kaum komunitas urban ini terbawa ke level pusat bisnis komersial dan pusat-pusat keramaian kota (seperti pasar, bahkan Mall serta pusat pertokoan lainnya). Dan besarnya sumbangan sampah rumah tangga terhadap suatu kota ( hingga 65 %) telah berakibat langsung pada munculnya masalah sampah kota.
_______________________________________
Secara teknis dan ekonomis pendirian Instalasi Pengelolaan Sampah Kota (IPSK) sangat layak bagi semua kota Indoneia. Dan, setidaknya bagi katagori Kota Metropolitan - dalam menghadapi pengelolaan sampah, menjadi tidak perlu terlalu tergantung 100 % pada keberadaan TPA- yang makin sulit mendapatkan lokasi tanpa adanya resistensi penduduk sekitarnya. Dengan pendirian IPSK, memang masih ada sampah (sisa bahan B3, waste un-recycle dan sampah Rumah Sakit- klinik) yang memerlukan penanganan khusus - misalnya dapat saja dibawa ke TPA atau dibakar menggunakan Incenerator.
Model IPSK dengan teknologi tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan investasi model TPA. Menurut Kasubdit Dirjen Tata Kota dan Pedesaan (Investor Daily, 24-8-2004) :" Untuk membangun Tempat Pembangunan Akhir (TPA) sampah dikota berpenduduk 250 ribu jiwa, diperlukan dana Rp 23 miliar per tahunnya". Menurut Kasubdit wilayah Barat II Dirjen Tata Perkotaan dan Pedesaan Depkimpraswil Bambang Purwanto, dana tersebut untuk pengadaan lahan, pengadaan alat berat, Konstruksi TPA, dan operasi, juga dibutuhkan untuk pemberian gaji karyawan. Dana tersebut seharusnya tidak hanya dari APBD Kota/ Kabupaten. Namun, perlu juga dari APBD provinsi dan APBN.

Disamping kelayakan ekonomi, pendirian IPSK diatas akan memberikan lapangan kerja dan usaha baru kepada UKMM ( Usaha Kecil dan Mikro) di lokasi-lokasi dekat pemukiman, RW maupun Komplek Perumahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya. Salam Hijau Indonesia

Gadis Bandung Membuat Kompos Dari Sampah Kota; Info detail sms +62-85215497331

Masalah Sampah Di Indonesia

Selamatkan Bumi Kita

javascript:void(0)

Anthurium Jenmanii; Sang Raja Anthurium Daun

Pesona Anthurium Gelombang Cinta

Hijaukan Hati Anda

“Jika ingin panen satu musim, maka tanamlah biji-bijian, jika ingin panen setiap tahun maka tanamlah pohon-pohonan, jika ingin panen sepanjang tahun maka didiklah yang menanam (manusianya)”

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah
Bermasalahnya Pengelolaan sampah kota di Indonesia bukan sekedar karena keterbatasan teknis-teknologis dan ekonomis. Masalah lebih karena budaya, kebiasaan lama, perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap sampah yang tidak proporsional dan memang harus diubah. Gerakan Indonesia Hijau berusaha menjalin komunikasi dengan peminat dan pelaku pengelolaan sampah kota menjadi Barang Bermanfaat atau menjadi bahan baku produksi lanjutan, Akhirnya sampah akan bermanfaat dan berhasil guna. Karena rumah tangga yang baik dan hebat adalah yang memanfaatkan kembali sampahnya. Sampah adalah sahabat, sampah adalah berkah. Mari kelola sampah dengan Bijak...Amin

Reuters: Food Crisis

Jutaan eBook AsrulHoeseinBrother ada di SINI...mau, KLIK saja