EHC UIN MKS Headline Animator

Senin, 08 November 2010

Hidup Lebih Sehat dengan Organik

Oleh : Heri Purwoko |

KabarIndonesia - Menurut penelitian ahli kesehatan Amerika Serikat tahun 2000, diperkirakan sekitar 30% penyakit kronis berawal dari makanan yang tidak sehat. Penambahan bahan pengawet dan pewarna, cara pengolahan masakan dengan suhu awal yang panas seperti menggoreng merupakan penyebab hilangnya kandungan yang bermanfaat dalam makanan tersebut. Faktor lainnya adalah karena pola rutinitas dan kelelahan yang mengganggu kesehatan.

Mengingat pentingnya menjaga kesehatan yang sangat berharga tersebut, banyak orang memilih pola hidup sehat dengan memperhatikan makanan, pola makan, serta waktu istirahat. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan organik. Buah dan sayur organik dipilih sebagai alternatif karena makanan organik tersebut bebas dari pestisida atau penambahan bahan kimia dalam proses kehidupannya.

Pusat Organik yang berpusat di Colorado, AS sering bekerja sama dengan universitas dari AS dan Eropa untuk menjalankan kajian dan penelitian atas tanaman organik dan mendapatkan kandungan khasiat yang ada dalam makanan organik 25 % lebih tinggi dari tanaman biasa. Kajian tersebut juga membuktikan makanan atau sayuran dan buah organik meningkatkan fungsi antioksida dalam tubuh sebanyak 30%.

Mengapa tanaman organik lebih aman? Tanaman organik ditanam di tanah yang bebas besi dan bahan kimia, disiram dengan air yang tidak tercemar dan cukup dapat sinar matahari. Tanaman tersebut dapat menyerap dengan sepenuhnya mineral dan unsur yang bermanfaat yang terkandung dalam tanah. Oleh karena itu biasanya sayuran dan buah organik kaya akan vitamin, mineral, serat, klorofil dan unsur-unsur bermanfaat lainnya. Selain bermanfaat, makanan organik juga lebih tahan lama dan lebih nikmat ketika dikonsumsi.

Prof Dr. FG Winarno, seorang ahli teknologi pangan dalam bukunya ‘Pengantar Pertanian Organik’, menjelaskan bahwa pertanian dan pangan organik merupakan pangan yang diproduksi tanpa pupuk kimia atau artifisial dan atau pestisida sintetis. Tanaman organik ditanam menggunakan pupuk organik seperti menur dari kotoran dan feses ternak, yang dikenal sebagai pupuk kandang serta kompos yang terbuat dari limbah hasil panen pertanian yang telah mengalami fermentasi spontan.

Beberapa manfaat dari makanan organik antara lain adalah membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk dalam sel, membantu regenerasi sel-sel baru, dan menjaga keseimbangan kadar asam basa tanpa obatobatan, vitamin, ataupun suplemen tambahan.

Gaya hidup organik telah menjadi aliran popular di seluruh dunia. Produk-produk organik juga mulai disukai banyak orang. Kini, makanan organik bisa diperoleh dimana-mana sehingga tubuh yang sehat dan hidup sejahtera bukan lagi impian.

Adapun beberapa tips mengonsumsi makanan organik adalah sebagai berikut:
  • Pilihlah sayuran, buah-buahan atau daging yang memang telah meiliki label yang jelas dan resmi.
  • Cucilah sayur atau buah organik dengan air yang mengalir (air kran) beberapa kali, agar sayuran terhindar dari telur ulat.
  • Rebuslah sayuran dengan suhu panas yang cukup sehingga dapat mematikan telur atau bakteri yang menempel. (*)
* ditulis dari berbagai sumber

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:http://www.kabarindonesia.com//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya. Salam Hijau Indonesia

Gadis Bandung Membuat Kompos Dari Sampah Kota; Info detail sms +62-85215497331

Masalah Sampah Di Indonesia

Selamatkan Bumi Kita

javascript:void(0)

Anthurium Jenmanii; Sang Raja Anthurium Daun

Pesona Anthurium Gelombang Cinta

Hijaukan Hati Anda

“Jika ingin panen satu musim, maka tanamlah biji-bijian, jika ingin panen setiap tahun maka tanamlah pohon-pohonan, jika ingin panen sepanjang tahun maka didiklah yang menanam (manusianya)”

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah

Zona Hijau; Rubah Paradigma tentang Kelola Sampah
Bermasalahnya Pengelolaan sampah kota di Indonesia bukan sekedar karena keterbatasan teknis-teknologis dan ekonomis. Masalah lebih karena budaya, kebiasaan lama, perilaku dan cara pandang masyarakat terhadap sampah yang tidak proporsional dan memang harus diubah. Gerakan Indonesia Hijau berusaha menjalin komunikasi dengan peminat dan pelaku pengelolaan sampah kota menjadi Barang Bermanfaat atau menjadi bahan baku produksi lanjutan, Akhirnya sampah akan bermanfaat dan berhasil guna. Karena rumah tangga yang baik dan hebat adalah yang memanfaatkan kembali sampahnya. Sampah adalah sahabat, sampah adalah berkah. Mari kelola sampah dengan Bijak...Amin

Reuters: Food Crisis

Jutaan eBook AsrulHoeseinBrother ada di SINI...mau, KLIK saja